Jumat, 29 November 2013

Orang Dewasa Menonton Film Kartun dan Membaca Komik, Pantaskah?


Ketika melihat komik atau kartun, maka yang pertama terlintas dalam pikiran adalah anak – anak. Namun, bagaimana jika yang membaca komik atau menonton kartun tersebut adalah orang dewasa? Banyak orang yang menganggap hal tersebut aneh atau tidak wajar. Kenapa? Karena sebagian besar orang dewasa menganggap bahwa kartun adalah hal yang terlalu khayal atau terlalu imajinatif yang tidak cocok dengan dunia orang dewasa yang realistis dan lebih menyukai fakta. 

Lalu, bagaimana dengan orang dewasa yang masih suka membaca komik dan menonton kartun? Apakah mereka merasakan masa kecil kurang bahagia sehingga masih menyukai hal – hal yang kekanak – kanakan seperti itu? Atau apakah mereka tidak mampu menghadapi realita dalam hidup yang berat ini? Jawabannya tentu saja adalah tidak.  

Manusia memerlukan hiburan untuk meredakan stres atau untuk bersenang – senang. Setiap orang mempunyai kesenangan dan selera yang berbeda. Ada yang melakukannya dengan menonton acara – acara lucu di TV, pergi bersama teman – teman, berbelanja, jalan – jalan, dan ada juga yang memilih untuk membaca komik. 

Komik adalah bacaan ringan yang lebih banyak berisi gambar daripada tulisan. Komik tidak selalu berisi tentang hal – hal konyol dan imajinatif. Komik memiliki banyak genre, seperti komedi, reality (kisah nyata yang dibuat komik), horor, psikologi dan masih banyak lagi. Banyaknya gambar dan sedikitnya tulisan inilah yang membuat para pembacanya tidak memerlukan terlalu banyak konsentrasi ketika membacanya sehingga mereka merasa terhibur dan tidak mengeluarkan terlalu banyak tenaga untuk memahaminya. 

Selain itu, komik biasanya dikemas secara praktis dan tidak terlalu panjang dan bertele – tele sehingga bagi orang yang sibuk, membaca komik adalah solusi yang ideal karena tidak menghabiskan terlalu banyak waktu dan tidak membosankan. Bahkan untuk komik bengenre komedi dapat membuat pembacanya tertawa dan terhibur. Bacaan ringan dan menghibur ini membuat orang yang membacanya dapat melepas tegang dan stres sehingga merasa lebih baik dan merasa siap untuk menerima beban berat di keesokan harinya. Bahkan, saat ini banyak komik yang dikhususkan untuk orang dewasa. Komik tersebut biasanya berisikan kekerasan, seksual eksplisit, atau hubungan antar manusia yang lebih kompleks. 

Bagaimana dengan film kartun? Seperti halnya komik, film kartun lebih banyak memuat hal – hal yang imajinatif dan materinya ringan sehingga tidak terlalu sulit memahaminya. Terkadang tingkah laku konyol dari tokoh kartun yang ada, membuat para penontonnya tertawa dan merasa senang. Hal ini tidak dapat ditemukan dalam film non kartun yang pemainnya adalah manusia, yang mempunyai keterbatasan dalam melakukan berbagai aksi. 

Ekspresi dalam film kartun juga lebih mudah diidentifikasi dan bervariasi seperti dahi berwarna merah dan berasap ketika marah atau mata berubah menjadi hati pink pada saat bertemu bintang pujaan. Pada film non-kartun ekspresi pemainnya hanya dapat dilihat melalui ekspresi dan tatapan mata.

Selain untuk hiburan dan pelepas lelah, banyak juga komik dan film kartun yang bisa diambil pelajaran dan maknanya. Bagi sebagian orang komik dan film kartun juga dianggap sebagai seni atau sesuatu yang indah (cute things). Jadi dapat disimpulkan bahwa selera orang memang berbeda – beda sehingga tidak ada yang salah dengan membaca komik dan menonton kartun bagi orang dewasa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar