REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gadis Palestina yang ditembak di kepalanya
oleh Taliban, Malala Yousafzai memenangkan penghargaan HAM Shakharov
Uni Eropa. Remaja berusia 16 tahun tersebut ditembak di kepalanya
setahun lalu karena mengkampanyekan hak asasi pendidikan bagi para anak
perempuan.
Hadiah Sakharov diberikan setiap tahun oleh parlemen
Eropa untuk mengenang fisikawan Soviet, Andrei Sakharov. Pembocor
rahasia intelijen AS, Edward Snowden juga menjadi nominator dalam hadiah
tersebut.
Pemenang berhak mendapatkan 50 ribu euro untuk
penghargaan bidang HAM tertinggi di Eropa tersebut. Malala mendapat
sorotan setelah pada 2009 menulis blog anonim untuk layanan BBC Urdu
tentang kehidupan di bawah pemerintahan Taliban dan kurangnya pendidikan
bagi anak perempuan.
Dia tinggal di pegunungan Lembah Swat
Pakistan dan namanya dikenal secara internasional setelah ditembak
Taliban. Doktrin Taliban membatasi secara keras hak perempuan. Salah
satu militan Taliban menembak Malala saat berada di dalam bus sekolah
bersama teman-temannya.
"Hari ini, kami memutuskan untuk
memberitahu dunia bahwa harapan kita untuk masa depan yang lebih baik
ada pada anak muda seperti Malala Yousafzai," ujar kepala Partai Rakyat
Erop, Joseph daul dikutip BBC, Kamis (10/10).
Malala
bergabung dalam daftar penerima Hadiah Sakharov lainnya seperti Nelson
Mandela dari Afrika Selatan dan Aung San Suu Kyi di Burma. Penghargaan
akan diberikan pada November mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar