REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR-- Dokter spesialis bedah ortopedi Rumah
Sakit Mahkota Medical Centre Kuta, Bali, dr Sivanesan Thirumurthi,
mengatakan masyarakat Asia Tenggara lebih berisiko terkena penyakit
persendian tulang dibanding warga Eropa.
"Berdasarkan penelitian
kesehatan hal itu karena aktivitas masyarakat Asia Tenggara bekerja
lebih keras dan aktivitas jongkok lebih sering," katanya pada acara
diskusi kesehatan di Kuta, Kabupaten Badung, Ahad (13/10).
Menurut
dia, penyakit persendian, terutama pada tulang sendi lutut adalah
penyakit alami yang akan dihadapi setiap manusia. Selain faktor
aktivitas pekerjaan semakin tinggi, juga faktor umur yang semakin menua.
"Penyakit
persendian ini akan dialami setiap orang yang sudah berumur di atas 56
tahun. Semakin sering beraktivitas, maka gesekan tulang dengan tulang
pada cangkok lutut serta berkurangnya pelumasnya akan menyebabkan
penipisan pada tulang tersebut," kata dokter asal negeri Jiran itu.
Sivanesan lebih lanjut mengatakan
faktor lain yang bisa mempercepat penyakit persendian pada lutut saat ini, karena
pola hidup makan menyebabkan berat badan meningkat (kegemukan), sehingga
tekanan beban pada tulang juga semakin meningkat."Berat badan tak seimbang
bisa juga mempercepat penyakit persendian tersebut. Karena beban yang ditahan
oleh tulang itu semakin berat juga," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pola
makanan masyarakat yang serba instan, dan banyak mengandung zat kimia juga bisa
menjadi salah satu penyebab penyakit semakin cepat dialami oleh warga
itu."Solusinya bagaimana menjaga kesehatan agar tetap bugar, rajin
berolahraga secara teratur sehingga penyakit persendiaan itu bisa diperlambat
atau dikurangi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar